Translasi Mata Uang Asing


BAB I
Pendahuluan


       Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan informasi mengenai operasional perubahan secara global. untuk dapat memenuhi hal tersebut laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan.
          Proses pelapora informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing. Translasi mata uang asing merupakan proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Berbeda dengan konversi yang memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanya sebuah perubahan satuan unit moneter, tidak ada pertukaran fisik yang terjadi dan tidak ada transaksi yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik dan ada transaksi yang terkait. Alasan dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya:
  1. Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang berisi informasi mengenai operasional perusahaan secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata uang.
  2. Berkomunikasi dengan peminat saham asing. 
  3. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
  4. Mencatat transaksi mata uang asing. Terjadi pada saat perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan uang dalam mata uang asing.
  5. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan laporan keuangan dengan memperhitungkan laporan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.

BAB II
Pembahasan


Perkembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
          Praktik akuntansi translasi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respon terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional. 
  • Sebelum 1965 : Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB No.4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No.43. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada masa mendatang.
  • 1965-1975 : Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan penggecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Mentranslasikan seluruh iutang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
  • 1975-1981 : Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuakn yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No. 8 yang kontroversial pada tahun 1975. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar. 
  • 1981-hingga sekarang : Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali dan setelah melalui banyak pertemuan dan dua draft sementara menerbitkan Statement of Financial Accounting Standarts No. 52 pada tahun 1981.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
  1. Penangguhan : Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
  2. Penangguhan dan amortisasi : Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
  3. Penangguhan parsial : Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengauki kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungannya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
  4. Tidak ditangguhkan : mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestik dan harus diakui.
Metode Translasi Mata Uang Asing
  1. Metode nilai tukar tunggal : Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
  2. Metode nilai tukar ganda : Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
  3. Metode current-noncurrent : Pada metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu dan utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
  4. Metode moneter-nonmoneter : metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuain. Aset dan kewajiban meoneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmeneter ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskna untuk konsep current-noncurrent.
  5. Metode kurs sementara : Translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Iten nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjadi dasar perhitungan awal. Secara fisik, aset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis. 

BAB III
Kesimpulan


          Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Alasan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu : (1) mempersiapkan laporan keuangna gabungan; (2) berkomunikasi dengan peminat saham asing; (3) memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; (4) mencatat transaksi mata uang asing; (5) mempersiapkan laporan keuangan tentang informasi mengenai operasional perusahaan secara global.
           Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang, yaitu : (1) penangguhan; (2) penangguhan dan amortisasi; (3) penangguhan parsial; (4) tidak ditangguhkan. 


Referensi

http://www.academia.edu/12046522/AKUNTANSI_INTERNASIONAL_TRANSLASI_MATA_UANG_ASING_OLEH
http://dokumen.tips/documents/translasi-mata-uang-asing-5617f9a149e41.html#
https://safiram.wordpress.com/2016/04/17/bab-5-translasi-mata-uang-asing/

Renita Shanice
27213409
4EB01

Comments

Popular posts from this blog

Ekonomi Koperasi

Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional