Etika Bisnis

Etika berasal dari kata ethos, sebuah kata dari Yunani, yang diartikan identik dengan moral atau moralitas. Etika melibatkan analisis kritis mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai benar atau salah dari segi kebenaran dan keadilan. Istilah etika sering dikonotasikan dengan istilah-istilah: tata karma, sopan santun, pedoman moral, norma susila, dan lain-lain yang berpijak pada norma-norma tata hubungan antar unsure atau antar elemen di dalam masyarakat dan lingkungannya.

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa inggris “business” dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat.

Etika bisnis dapat menjadi standard dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur dan transparan serta sikap yang professional.

Secara terperinci, Richard T. de George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
a. Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak.
b. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga matematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis.
c. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan-pandangan mengenai bisnis.
d. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, haringan konglomerat internasional dan lain-lain.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis:
  1. Pengendalian diri
  2. Pengembangan tanggung jawab sosial
  3. Memperhatikan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing
  4. menciptakan persaingan yang sehat
  5. menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"
  6. Mampu menyatak yang benar itu benar
  7. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan pengusaha ke bawah
  8. Konsekuen dan konsisten yang telah disepakati
  9. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu:
  1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkiran akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
  1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Lingkup bisnis ini lebih sering ditunjukkan kepada para manajer dan pelaku bisnis.
  2. Etika bisnis bisa menjadi lebih subversife. Subversife karena ia mengunggah, mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh-bodohi, dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan etis oleh praktek bisnis mana pun.
  3. Etika bisnis berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
Prinsip-prinsip etika bisnis 
Menurut Coux Round Table:
  1. Tanggung jawab dalam hal yang dikerjakan
  2. Dalam aspek berbisnis harus menuju inovasi, keadilan, dan komunitas dunia
  3. Saling percaya dalam perilaku
Menurut Sonny Keraf (1998):
  1. Prinsip Otonomi : sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan
  2. Prinsip Kejujuran : jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak, jujur dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
  3. Prinsip Keadilan : menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan
  4. Prinsip Saling Menuntungkan : menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak
  5. Prinsip Integritas Moral : sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
Lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etika:

  1. Budaya organisasi
  2. Ekonomi lokal
  3. Reputasi perusahaan dalam komunitas
  4. Persaingan di Industri
Contoh Kasus Etika Bisnis:
    Sebuah perusahaan pengembang membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan-perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.

Referensi:
http://lailasoftskill.blogspot.co.id/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html


http://www.academia.edu/21922909/ETIKA_BISNIS_DAN_PROFESI

Comments

Popular posts from this blog

Ekonomi Koperasi

Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional